Suzzana Malam Jumat Kliwon: Ketika Cinta yang Ternoda Berbuah Teror Sundel Bolong

Suzzana (Luna Maya) dan Surya (Achmad Megantara) adalah pasangan muda yang saling mencintai serta bertekad untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Surya, yang berprofesi sebagai pekerja kasar rela banting tulang untuk mengumpulkan modal supaya bisa lekas menikahi Suzzana.

Tapi, rencana suci dua sejoli tersebut terpaksa kandas, lantaran ayah Suzzana berhutang dengan penguasa desa Raden Aryo (Tyo Pakusadewo). Suzzana harus menikah dengan Aryo, untuk menyelamatkan keluarganya tanpa memikirkan betapa sakit hatinya Surya.

Pasca menikah dengan Aryo, hidup Suzzana menderita. Ia merasa ada hal aneh yang mengganggunya bahkan sampai dirinya hamil tua. Gangguan tersebut semakin kuat sampai akhirnya merenggut nyawa Suzzana ketika proses bersalin. Sang bayi lahir lewat punggungnya sehingga ia wafat dengan sangat mengenaskan.

Akibat peristiwa yang tidak biasa itu, Suzzana kemudian menjelma menjadi sundel bolong yang mencari sang buah hati dan menemukan dalang di balik kematiannya tersebut.

Kisah di atas adalah cerita awal dari film Suzzana Malam Jumat Kliwon, yang memiliki latar belakang pada tahun 1986 di daerah Jawa Timur. Dengan seting tersebut, tentunya membuat kesan horor dari layar lebar arahan Guntur Soeharjanto, ini menjadi lebih kental. Visual dari rumah yang klasik, daerah minim penerangan, dan kawasan yang dikelilingi pohon-pohon besar telah sukses membuat suasana jadi mencekam meskipun adegan yang ditampilkan bukanlah momen tentang teror sundel bolong.

Di film produksi Soraya Intercine Films ini, sangat terasa kalau sebagian besar adegan dibuat secara practikal tanpa bantuan visual efek sehingga kesan klasiknya total. Ditambah lagi ada banyak adegan yang mengembalikan kita seperti menonton film horor di era 80an, seperti scene romantisnya, teror hantunya, sampai aksi laganya. Semua dibuat secara real dan menggunakan sling untuk momen momen seperti hantu terbang dan lain lain.

Di sini, akting Luna Maya juga lebih ekspresif ketimbang film Suzzana sebelumnya yaitu Suzzana: Bernapas dalam Kubur (2018) lantaran emosi yang dilakoni lebih banyak mulai dari romantis, kecewa, sampai amarah penuh dendam. Tentunya hal itu didukung juga oleh topeng prostetik dari Rusia yang membuatnya menjadi mirip Suzzana dan seketika bisa sangat menakutkan saat menjelma jadi sundel bolong.

Selain Luna, sebuah pujian sepertinya layak diberikan kepada aktris pendukung Taskya Namya, yang berperan sebagai asisten rumah tangga Aryo yaitu Ratih. Pada awalnya penonton bakal mengira kalau perannya sederhana, namun ternyata ia sukses menampilkan kualitas akting yang memukau. Apa itu? Tonton filmnya biar tidak penasaran.

Secara keseluruhan Suzzana: Malam Jumat Kliwon adalah film horor yang menghibur dan sukses menawarkan tontonan yang klasik dengan kualitas kekinian. Penonton nantinya juga tidak akan disiksa dengan ketakutan yang terus menerus lantaran adanya dua karakter Hansip dan seorang tukang bakso yang bisa sesekali mengocok perut kalian lewat tingkah konyol mereka.

Jika kalian penikmat film horor klasik dan fans berat dari mendiang Suzzana, tentu layar lebar ini direkomendasikan untuk Anda tonton. Siapakah dalang di balik kematian Suzzana? Bagaimana nasib Surya pasca ditinggal kekasihnya? Apakah Suzzana: Malam Jumat Kliwon bisa mengalahkan prestasi Suzzana: Bernapas dalam Kubur yang memperoleh lebih dari 3 juta penonton?

Saksikan Suzzana: Malam Jumat Kliwon mulai 3 Agustus 2023 di bioskop kesayangan Anda.

Bagikan Artikel Ini Sekarang

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Animated Social Media Icons by Acurax Responsive Web Designing Company

Follow, Likes & Subscribe Juga Social Media Kami