Eksotika Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Matahari terbit (sunrise) merupakan salah satu momen terbaik dalam setiap harinya. Matahari terbit menandakan dimulainya perjalanan baru di hari yang baru. Kali ini tim Kabarjendela.com menelusuri salah satu golden sunrise yang ada di Indonesia yaitu Seruni Point di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Perjalanan ini dimulai dari Kota Probolingo, Jawa Timur. Kenapa dari Probolinggo? Bukan Malang atau Pasuruan? Karena  jika Kota Probolinggo merupakan kota terdekat dari kawasan TNBTS.  Tim kabarjendela.com memutuskan memilih perjalanan dari Kota Probolinggo.

Untuk wisatawan yang berasal dari luar kota atau dari luar daerah untuk menuju Kota Probolinggo bisa melalui perjalanan via bus, kereta api atau kendaraan pribadi. Sahabat kabarjendela.com yang menempuh perjalanan via bus bisa menuju langsung dengan tujuan Kota Probolinggo atau jika tidak ada yang langsung menuju Kota Probolinggo bisa transit di Kota Surabaya. Begitu pula bagi sahabat Kabarjendela.com yang melakukan perjalanan via kereta api.

Bagi sahabat kabarjendela.com yang melakukan perjalanan udara via pesawat terbang, sahabat harus menuju kota Surabaya terlebih dahulu. Lalu bisa melanjutkan perjanan baik via bus ataupun kereta api. Sedangkan bagi sahabat Kabarjendela.com yang melakukan perjalanan menuju kota Probolinggo menggunakan kendaraan pribadi, silahkan bertanya pada aplikasi peta online. Dia pasti tahu jalan.

Dari Kota Probolinggo menuju TNBTS dapat ditempuh menggunakan jasa agen perjalanan maupun angkutan umum dengan tujuan langsung ke TNBTS. Angkutan umum merupakan solusi untuk sahabat kabarjendela.com yang ingin meminimalisir biaya perjalanan.

Tim Kabarjendela.com berangkat dari Kota Probolinggo menuju ke TNBTS pada pukul 18.15 WIB. Tim tiba di TNBTS sekitar pukul 19.30 WIB. Tanpa membuang waktu tim Kabarjendela.com mencari penginapan di lokasi yang tidak jauh dari pintu masuk TNBTS. Penginapan disini cukup bervariasi harganya, mulai dari Rp.150.000 permalam hingga Rp 2 juta per malam.

Dok Foto : Kabarjendela.com/Yanto

Awalnya ingin menikmati keindahan gugusan bintang malam di Gunung Bromo. Tetapi akibat dari letihnya perjalanan, Tim kami memutuskan untuk memaksimalkan waktu istirahat di malam tersebut supaya bisa memaksimalkan waktu esok hari. Serta tidak ada yang bangunnya kesiangan. Akhirnya pada pukul 22.00 WIB Tim sudah terlelap di tengah dinginnya malam di Bromo.

Pukul 04.00 WIB Tim Kabarjendela.com mulai dibangunkan oleh riuhnya alarm ponsel. Suhu dingin yang mencapai angka 5° C seolah tak mengizinkan tubuh untuk beranjak dari tempat tidur. Namun itulah tantangan yang harus dihadapi, bulatkan tekad dan kuatkan niat. Hingga akhirnya pelupuk mata perlahan mulai terbuka.

Setelah beranjak dari tempat tidur, Tim Kabarjendela.com bergegas untuk mempersiapkan diri berangkat menuju Seruni Point The Gold Sunrise. Mulai dari cuci muka, mengenakan jaket dan sarung tangan serta tidak lupa mempersiapkan kamera. Akhirnya Tim Kabarjendela.com berangkat dari penginapan pukul 04.20 dan perjalanan dari penginapan menuju ke Seruni Point memakan waktu kurang lebih 10 menit.

“Sungguh Agung ciptaanMu Tuhan”.

Kata yang terucap ketika Tim Kabarjendela.com sampai Seruni Point. Padahal Tim baru sampai di Seruni Point pertama. Sedangkan ada 3 tingkat Seruni Point, Seruni Point 1, 2 dan 3. Tanpa berbasa-basi Tim Kabarjendela.com melanjutkan perjalanan menuju Seruni Point ketiga diiringi oleh fajar yang mulai menyingsing di ufuk timur.

Setibanya di Seruni Point tertinggi, Tim Kabarjendela.com benar-benar disajikan karya Maha Agung Tuhan Semesta Alam. Gugusan pegunungan yang mengelilingi Gunung Bromo yang berjajar dengan Gunung Batok serta tepat di belakangnya nampak Gunung Semeru yang seolah berperan sebagai sebuah background eksotis. Serta dilengkapi dengan hamparan pasir sepanjang mata memandang.

Kamera dan lensa adalah bagian yang penting untuk mengabadikan momen terbaik seperti ini ketika matahari tak lama lagi akan menunjukkan kemegahannya. Namun ingat jangan hanya menggunakan kamera untuk menangkap gambar, karena mata sejatinya adalah lensa terbaik. Jadi jangan hanya kamera, karena mata juga butuh dimanja dengan keindahan panorama.

Tim Kabarjendela menikmati Golden Sunrise di Seruni Point dengan penuh ketakjuban. Tim tidak pernah melewatkan sedikitpun momen indah ini. Baik mata yang seolah tak pernah berkedip dalam memandang, maupun tombol shutter kamera yang senantiasa ditekan.

Setelah matahari sepenggelah naik, kami menikmati golden sunrise di Seruni Point. Serta foto-foto bidikan lensa sudah didapatkan, akhirnya Tim Kabarjendela.com kembali ke penginapan untuk menyeruput kopi pagi sebagai salah satu tanda untuk melanjutkan perjalanan.

Dok Foto : Kabarjendela.com/Yanto

Pukul 08.00 WIB Tim Kabarjendela.com akan menyusuri keindahan spot lain di TNBTS antara lain pasir berbisik, padang savana, bukit teletubies dan tidak lupa kawah gunung Bromo. Dan perjalanan pertama dimulai dengan menyusuri pasir berbisik. Pasir berbisik merupakan padang pasir yang membentang di TNBTS. Berdasarkan penelusuran Tim, sebutan pasir berbisik diambil karena di sepanjang padang pasir akan ada suara riuh akibat terpaan angin sehingga disebutlah pasir berbisik.

Setelah itu penelusuran di lanjutkan ke padang savana dan bukit teletubies karena letak kedua spot ini tidak terlalu jauh. Padang savana merupakan hamparan rumput dengan ditumbuhi beberapa pohon atau tanaman lainnya. Sedangkan bukit teletubies merupakan gugusan perbukitan yang mirip dengan bukit di film anak jaman dulu yaitu teletubies.

Dan yang terakhir menuju kawah gunung Bromo. Perjalanan menuju kawah ini lumayan menguras tenaga karena medan yang dilalui merupakan pasir. Aksesnya harus ditempuh dengan jalan kaki dengan beberapa tanjakan yang cukup melelahkan. Terutama bagi sahabat Kabarjendela yang kurang berolahraga atau memiliki stamina yang cepat berkurang. Atau sahabat Kabarjendela.com bisa menyewa kuda yang tersedia di sekitar jalan menuju kawah.

Di sepanjang tanjakan yang harus dilalui suguhan panorama yang mempesona mata seakan menghilangkan rasa lelah. Selain keindahan panorama yang natural, sahabat Kabarjendela.com juga akan disuguhi seni rupa pahatan pasir di sepanjang jalan. Perjalanan menuju kawah Bromo merupakan kenikmatan lengkap antara alam dan seni.

Akhirnya tibalah di kawah Gunung Bromo. Dari kawah ini hamparan padang pasir semakin jelas di sepanjang mata memandang. Pegunungan yang mengitari gunung Bromo juga tampak jelas. Dan aktivitas vulkanik di sini menambah daya magis gunung Bromo yang membuat orang menikmati keindahannya. Serta ditambah dengan semilir angin yang menyejukkan hati dan fikiran.

Ketika senja mulai tiba Tim Kabarjendela.com memutuskan untuk kembali penginapan. Di penginapan Tim kabarjendela.com beristirahat untuk memulihkan stamina yang sudah terkuras. Dan malam itu adalah waktu terakhir Tim Kabarjendela.com berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru karena esok hari dan kami harus melanjutkan dengan perjalanan yang lainnya. Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya sahabat Kabarjendela.com.

 

Penulis : Yanto

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini Sekarang

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin for Social Media by Acurax Wordpress Design Studio

Follow, Likes & Subscribe Juga Social Media Kami