Ulet Ifansasti/Getty Images dok Tempo.co |
Berdasarkan mitos-mitos yang diceritakan dari generasi ke generasi, upacara pasola dipercaya muncul dari romansa kisah cinta “Rabbu Kabba”, singkatnya adalah sebagai berikut :
Pada upacara pasola zaman dahulu tersebutlah tiga bersaudara asal Waiwuang, Ngongu Toumatutu, Yagi Waikareri dan Ubu Dulla.
Si bungsu Ubbu Dulla mempunyai seorang istri yang rupawan bernama Rabbu Kabba. Mereka hidup damai dan bahagia. Suatu ketika, ketiga bersaudara tersebut hendak merantau ke negeri jauh yaitu Mahu Karera yang terkenal subur dan makmur. Maka mereka berangkat.
Hari berganti hari, minggu berganti bulan, Rabbu Kabba menanti penuh cemas, namun ketiga bersaudara tersebut belum pulang juga, bahkan tidak ada khabar berita. Warga Waiwuang mulai gelisah dan cemas. Mereka berinisiatif untuk mencari ketiga bersaudara tersebut yang merupakan pimpinan mereka ke seluruh pelosok negeri. Namun sia-sia. Tetap tidak ada khabar berita. Tahun berganti, Rabbu Kabba dirundung duka berkepanjangan.
Di saat yang sama datang seorang pemuda asal Kodi bernama Teda Gaiparona yang tidak kalah gagah dengan Ubbu Dulla. Rabbu Kabba tergoda. Untuk menghalau sepi dan sedih yang melanda, dia menjalin cinta dengan Teda Gaiparona. Rabbu Kabba sadar hubungannya dengan pemuda Kodi akan menghadapi banyak tantangan maka mereka bersepakat untuk kawin lari.
Selanjutnya, ketiga bersaudara yang lama menghilang dan dianggap telah mati, tiba-tiba muncul kembali ke kampung halaman. Warga Waiwuang gempar. Gembira dan sedih bercampur jadi satu. Gembira melihat kedatangan tiga anak yang hilang, ternyata tidak kekurangan apapun, sekaligus sedih mengingat istri Ubbu Dulla bernama Rabbu Kabba telah pergi bersama laki-laki lain.
Bagi Ubbu Dulla tidak ada cara lain untuk mempertahankan kehormatannya, dia berniat mencari istrinya ke Kodi.
Warga Waiwuang mendukung sepenuhnya dan membantu Ubbu Dulla mencari istrinya yang hilang. Kuda-kuda disiapkan, pencarian dilakukan dan Rabbu Kabba berhasil ditemukan. Baca Juga : Mengenal Tradisi Masyarakat Sumba
Melihat kedatangan Ubbu Dulla, Rabbu Kabba menjerit histeris. Suami tercinta yang dikira telah mati, ternyata masih segar bugar. Tangisan Rabbu Kabba meluluhkan amarah Ubbu Dulla. Dia mengajak Rabbu Kabba ikut bersamanya dan kembali membina kehidupan bersama. Namun Rabbu Kabba menolak. Semua sudah terlanjur. Dia merasa telah melakukan aib dan malu untuk kembali. Dia meminta Teda Gaiparona untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Teda Gaiparona tidak keberatan, dia bersedia menikahi Rabbu Kabba yang masih berstatus sebagai istri Ubbu Dulla secara sah dengan membayar sejumlah belis (mas kawin) seperti yang dulu diberikan oleh keluarga Ubbu Dulla saat meminang Rabbu Kabba, antara lain: Kuda, Kerbau, Mamoli, Maraga, Tabelo, Pahori, Tombak, Parang (golok) serta pembungkus Nyale Hidup yang dimasukkan dalam daun Kaborabahi seraya berpesan agar Warga Waiwuang menyatakan Pasola sebagai tanda melupakan kesedihan mengenang perpisahan antara Rabbu Kabba dengan Ubbu Dulla dan segenap Warga Waiwuang.
Baca juga : Festival Pasola 2018 di Sumba
Penulis Yudi Umbu T. T Rawambaku
Nice Article. and your blog design is really unique.. thanks for share!