Hadiri Jurnalis Fest 2024, Tikma IISIP 2001 Bersilaturahmi Sambil Berkompetisi

Gelak tawa dan semyum sumringah tak hentinya ditunjukkan Sabran, Yudha, Alit, Paul, Ocid, Hasan Barbar dan Toto di sudut Taman Pemuda Pratama, Depok, Jawa Barat. Mereka tertawa lepas di tengah semaraknya Jurnalis Fest 2024 yang digelar Jurnalis Indonesia Peduli (JIP) pada Sabtu (24/8/2024).

Tak membahas strategi atau mengulas siapa yang maju dalam empat perlombaan yang dipertandingkan, mereka justru menikmatinya dengan bernostalgia. Membaca kenangan sampai saling tuding soal siapa yang lulus kuliah paling belakangan.

Tawa lepas pun meledak ketika mereka mengingat siapa bunga kampus yang dulu pernah menjadi incaran. Tujuh sekawan ini memang rekan kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta angkatan 2001.

Mereka bersama dua orang yang terlambat datang lainnya, yakni Manyen dan Agung adalah ‘Anak-anak Tikma’ IISIP.

Tikma merupakan akronim dari Tikungan Maut. Tikma sejatinya adalah sebuah selasar di depan koridor gedung IV Kampus yang turun temurun menjadi ruang ‘bebas’ para mahasiswa IISIP untuk berkreasi.

Selasar ini bagian dari selasar yang mengelilingi gedung IV. Nama Tikma sendiri populer karena di lokasi ini terdapat tikungan di dua sudut selasar yang menjadi akses penghubung dengan gedung kuliah lain di IISIP.

Mahasiswa mahasiswi serta dosen yang hendak mengikuti atau telah selesai berkuliah banyak yang melalui dua tikungan itu. Selain itu, selasar Tikma terbilang spesial lantaran menghadap langsung ke jalan yang menjadi akses kendaraan maupun mahasiswa dan dosen keluar dan masuk kampus.

Artinya, dari selasar Tikma, terlihat jelas siapa saja yang melintas tanpa terhalang tumbuhan atau pohon besar. Terlebih, bila yang melintas sang pujaan hati, para mahasiswa maupun mahasiswa biasanya akan teralihkan perhatiannya sejenak ke arah jalan tersebut.

Maka, koridor itu pun menjadi lokasi favorit mahasiswa dan mahasiswi berkumpul. 
Mereka biasanya nongkrong saat menunggu kuliah dimulai maupun bersantai setelah mengikuti perkuliahan.

Aktivitas yang dilakukan beragam mulai dari berbincang-bincang, bersenda gurau, hingga membahas materi kuliah. Ada pula yang bermain tenis meja, catur, hingga skateboard di salah satu ruangan.

Kemudian, tak sedikit pula sembunyi-sembunyi pantau pujaan hati. Meski kini Tikma dikabarkan sudah tak ada lantaran diubah menjadi taman, Anak-anak Tikma tak akan lupa. Sebab, di area nongkrong ini, para mahasiswa menjalin kebersamaan dan memahami arti pertemanan.

“Tikma menyimpan sejuta cerita,” ujar Alit.

Hal tersebut diamini Sabran. Meski 25 tahun sudah berlalu, Jurnalis Warta Kota ini mengakui banyak kenangan soal Tikma dengan semua personilnya selama kuliah.

Oleh karena itu, dirinya mengaku tak ragu ketika diundang hadir di Jurnalis Fest 2024.
Sebab menurutnya, Jurnalis Fest bukan sekadar ajang lomba untuk mengejar hadiah, tetapi lebih kepada momen berkumpul dan bernostalgia bersama sahabat. 

“Datang ke Jurnalis Fest ini bukan soal menang atau kalah, tapi yang penting adalah silaturahmi, kita ngumpul-ngumpulnya,” ungkap Sabran. 

“Karena kalau dipikir-pikir, nggak banyak momen kita bisa ngumpul kayak gini, karena sibuk kerja sama keluarga yang sekarang jadi prioritas,” ujarnya.

Hal senada pun diakui Ocid selaku Ketua Umum JIP. Pria bernama lengkap Abdul Rosyid itu menyampaikan, tujuan utama digelarnya Jurnalis Fest bukan soal perlombaan atau besarnya hadiah yang mencapai Rp 25 juta.

Tujuan utama Jurnalis Fest adalah silaturahmi dan mempersatukan para jurnalis yang tergabung dan komunitas dan forum.

“Tujuan sederhananya cuma silaturahmi antar jurnalis, tapi kita kemas dengan perlombaan yang seru,” ujar Ocid.

Dalam kegiatan yang didukung PLN Indonesia Power, APP, BPJS Ketenagakerjaan, TA Pro dan Pemerintah Kota Depok itu, Jurnalis Fest 2024 diikuti ratusan jurnalis dari 10 forum wartawan.

Mereka di antaranya tergabung dalam wadah Kelompok Kerja (Pokja) Bogor, Jurnalis Fishing Indonesia, Jurnalis MTB, Jurnalis Cross, Jurnalis MNC, Jurnalis Bekasi, Kontributor Jakarta, Pokja Depok, Jurnalis Spin, dan Nendia Media.

Para jurnalis beradu ketangkasan di empat perlombaan, yakni tenis meja, perang terbuka di arena paintball dan karaoke.

Selanjutnya, triathlon lomba khas 17-an perayaan HUT RI yang terdiri dari lomba gebuk bantal, makan kerupuk dan tiup bola tepung. 

Dalam sambutannya, Pembina JIP, Dr Pratama Dahlian Persadha mengatakan, Jurnalis Fest 2024 menjadi ruang bagi jurnalis untuk merdeka. 

Artinya, merdeka untuk bersatu dalam gerakan kebaikan yang diinisiasi oleh JIP bersama mitra, di antaranya Pertamina Hulu Energi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

JIP diungkapkannya telah melakukan sejumlah gerakan kebaikan, di antaranya pelatihan konten kreatif bagi UMKM, pelajar hingga Tim SAR.

“Kekuatan jurnalis sekarang masih tidur, lewat Jurnalis Fest ini kita berusaha untuk membuat jurnalis Indonesia bersatu, untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkap Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) dalam pembukaan Jurnalis Fest 2024.

“Meski sederhana, apabila gerakan ini kita lakukan bersamaan, gerakan ini akan menjadi lebih besar. Sehingga Merdeka Dalam Kata kita akan wujudkan, Jurnalis menjadi pelopor perubahan,” tambahnya.

Bagikan Artikel Ini Sekarang

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Animated Social Media Icons by Acurax Wordpress Development Company

Follow, Likes & Subscribe Juga Social Media Kami