Anggaran pembangunan proyek kereta cepat Jakarta- Bandung, dilnilai terlalu mahal oleh berbagai pihak. Saat ini proyek tersebut menjadi Headline diberbagai media, dan menjadi perbincangan masyarakat. Demi kemajuan transportasi antar kota. Era Pemerintahan Joko Widodo, serius untuk merealisasikan proyek ini.
Berikut fakta-fakta proyek kereta cepat (High Speed Train) Jkt-Bnd :
KERETA CEPAT LEBIH MAHAL
Anggaran yang diglontorkan senilai USD 5,5 Miliar atau kisaran 75 Triliun (Rp. 13.680/USD), kecepatan 300Km/Jam, Jakarta – Bandung. Anggaran tersebut menurut para pakar nilainya terlalu mahal dibandingkan negara China dan Iran.
TIDAK ADA JALUR EKSKLUSIF
Kementrian Perhubungan (Kemenhub), tidak akan memberikan hak eksklusif kepada pengembang proyek kereta cepat. Dikarenakan tidak ada regulasi perkeretaapian adanya praktik monopoli khususnya Jalur eksklusif.
KELENGKAPAN IJIN PAKAI BAHASA CHINA, KEMENHUB : PENGALAMAN PERTAMA
Pertama kalinya Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menerima dokumen kelengkapan ijin hanya memakai bahasa China. Berdasarkan pengalaman walaupun kemenhub telah menerima dokumen izin perkeretaapian non inggris tetapi masih ada bahasa inggris. Pihak Kemenhub mengaku kesulitan, apabila yang bahasa yang digunakan tidak mengerti, sehingga proses perizinan agak sulit.
Atas kejadian ini, pihak Kemenhub akan mengevaluasi tentang perizinan perkeretaapian, bahwa bahasa dokumentasi standarnya menggunakan bahasa inggris.
JAMINAN ANGGARAN BUKAN DARI PEMERINTAH
Sejak awal jaminan anggaran pembangunan proyek ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pemerintah (APBN). Namun, banyak pihak yang berkomentar jaminan anggaran pembangunan ini dari APBN.
AB
Sumber : Dari berbagai sumber