Rencana Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) membuat museum sekelas Old Trafford (stadion Manchester United) sudah terdengar sejak tahun 2022 namun belum terlihat perkembangannya sampai sekarang. Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) akhirnya memberikan penjelasan perihal tertundanya rencana besar tersebut.
Dalam sebuah acara yang digagas oleh Himpunan Anak Media (HAM) bertajuk Transformasi & Rencana Strategis 2025-2029 Memperkuat GBK Menjadi Destinasi Wisata Olahraga & Hiburan Terkemuka di Dunia, Rakhmadi Afif Kusumo, selaku Direktur Utama PPKGBK menyatakan, proyek museum terpaksa ditunda karena ramainya kegiatan di GBK sejak tahun 2023.
“Kita pilih yang prioritas, yang spesifik, dan dampaknya langsung jadi kita geser untuk museum. Turnya sebenarnya sudah jalan, itu biasanya dari sekokah atau kampus, hanya saja belum interaktif, tapi akan tercapai. Museum dulu pengen kaya Old Trafford atau Santiago Bernabeu (stadion Real Madrid),” ucap Rakhmadi di Artotel Gelora Senayan.
Salah satu yang jadi prioritas GBK dalam waktu dekat adalah Kejuaraan Senam Dunia atau World Gymnastics Championships pada 2025. Federasi Senam Internasional (FIG) sudah memilih Indonesia menjadi tuan rumah event tersebut yang akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober.
Beragam persiapan sudah dilakukan, salah satunya adalah mengenai transportasi untuk kemudahan para pengunjung GBK. Saat ini, empat bus listrik yang beroperasi dinilai masih kurang memadai terutama saat akhir pekan atau sedang ada event besar.
“Kita sedang pikirkan menambah shuttle bus. Kalau datang dari MRT (Moda Raya Terpadu), langsung dijemput di depan, jadi ada bus listrik yang jalan ke venue. Lebih nyaman, itu yang kita ingin tambah lebih banyak. Sedangkan untuk arena kita hanya lakukan penambahan pencahayaan, ruang ganti dan matras. Memang didesain multifungsi, sehingga cukup untuk kegiatan World Gymnastics,” kata Rakhmadi.
Rakhmadi menegaskan, GBK akan terus berkembang dan bisa menandingi tempat wisata serupa yang terkenal di dunia. Saling bersinergi dengan tempat wisata lain di Jakarta menjadi salah satu upaya agar hal tersebut bisa tercapai.
“Kita nggak menganggap Jakarta International Stadium (JIS) saingan kami. Justru harus bersinergi, saingan kita harus dengan negara lain. Semoga GBK jadi sport tourism destination berkelas dunia,” tutupnya.